Friday, March 28, 2008
Monday, March 24, 2008
Rintihan Hatiku
Betapa kulukiskan namamu di deretan hatiku yang paling dalam tanpa melihat semua kesalahan yang pernah kau perbuat padaku kau tetap yang terbaik untukku hanya satu pintaku jangan pernah mengumbar kata - kata manis hanya untuk mendapatkan seribu wanita.
7 Langkah Menghindari Putus
1. Jangan terlalu egois dalam menentukan konsep hidup & pilihan-pilihannya. Pasangan kita pun punya pandangan yg berbeda. Hindari, rasa ingin selalu benar sendiri dalam setiap langkah. Bicarakan pilihan hidup & buat kesepakatan yg adil.
2. Pacaran pada dasarnya adalah kesempatan untuk berjalan & berkembang bersama orang lain. Berkembang dalam hal ini, adalah kematangan emosional. Untuk itu diperlukan kerelaan kedua belah pihak untuk saling menerima & percaya pada pasangannya. Kebiasaan, sifat & latarbelakang pasangan bukan sesuatu yg bisa kita pesan sebelum kita bertemu. Faktor-faktor ini sudah terjadi jauh lebih awal sebelum pacaran.
3. Pasangan juga punya pemikiran yg baik untuk tujuan kalian. Percayalah pada niat baik tersebut. Untuk memahami pasangan kamu, mau tak mau memang harus menyediakan waktu untuk berkomunikasi. Cari jalan keluar untuk kebaikan bersama. Jangan menganggap masalah sebagai beban. Sebaliknya, jadikanlah hal tersebut sebagai ajang untuk menguji kedewasaan kita. Semakin banyak masalah yang bisa kita pecahkan, hendaknya disyukuri sebagai peningkatan kedewasaan kita.
4. Kesibukan dapat mengurangi intensitas komunikasi. Sadarilah sejak awal, sesibuk apapun, sebaiknya kamu & dia melakukan hubungan yg lebih personal dengan pasangan kamu dalam mengatasi setiap masalah. Hubungan ini tidak perlu harus mengeluarkan uang & waktu yg khusus. Bisa diakhir pekan melakukan diskusi, atau pembicaraan yg bersifat pribadi. Motivasilah diri sendiri untuk menyukai tantangan hidup dalam masa pacaran.
5. Buat pasangan kamu, munculkan diri apa adanya tanpa harus menutupi keadaan diri sesungguhnya. Untuk menyeimbangkan diri, harus meluangkan waktu khusus untuk menjadi THE REAL SELF. Salah satunya dihadapan pasangan. REAL SELF bisa didapat dalam masa pacaran, dimana kedua belah pihak dapat mengembangkan diri secara bersamaan. Jika seseorang hanya mementingkan SOCIAL SELF-nya, maka otomatis, diri yg sebenarnya tertinggal. Dampaknya, akan terjadi kesulitan untuk memahami & melakukan penjajakan antar pribadi di dalam masa pacaran.
6. Tak ada yg menyangkal, tahun-tahun awal masa pacaran merupakan masa yg sulit. Dua manusia yg memiliki latarbelakang berbeda akan melahirkan sejumlah konflik. Jangan malu saat memiliki masalah & konflik. Perbedaan itu harusnya dipertemukan & dicari jalan keluarnya. Untuk menetralisir konflik, tiap pihak dituntut bersedia menerima keunikan orang lain. Sebelum menerima orang lain, terimalah diri sendiri apa adanya terlebih dahulu.
7. Diperlukan niat yg sungguh-sungguh untuk mengalokasikan waktu bersama pasangan. Dari sana lahir sebuah pemahaman baru terhadap pasangan. Makin paham seseorang terhadap pasangannnya, makin baik pula perkembangan pada masing-masing individu. Keduanya dapat melangkah bersama & saling mendukung karir, tanpa meninggalkan sifat & kepribadiann masing-masing.
2. Pacaran pada dasarnya adalah kesempatan untuk berjalan & berkembang bersama orang lain. Berkembang dalam hal ini, adalah kematangan emosional. Untuk itu diperlukan kerelaan kedua belah pihak untuk saling menerima & percaya pada pasangannya. Kebiasaan, sifat & latarbelakang pasangan bukan sesuatu yg bisa kita pesan sebelum kita bertemu. Faktor-faktor ini sudah terjadi jauh lebih awal sebelum pacaran.
3. Pasangan juga punya pemikiran yg baik untuk tujuan kalian. Percayalah pada niat baik tersebut. Untuk memahami pasangan kamu, mau tak mau memang harus menyediakan waktu untuk berkomunikasi. Cari jalan keluar untuk kebaikan bersama. Jangan menganggap masalah sebagai beban. Sebaliknya, jadikanlah hal tersebut sebagai ajang untuk menguji kedewasaan kita. Semakin banyak masalah yang bisa kita pecahkan, hendaknya disyukuri sebagai peningkatan kedewasaan kita.
4. Kesibukan dapat mengurangi intensitas komunikasi. Sadarilah sejak awal, sesibuk apapun, sebaiknya kamu & dia melakukan hubungan yg lebih personal dengan pasangan kamu dalam mengatasi setiap masalah. Hubungan ini tidak perlu harus mengeluarkan uang & waktu yg khusus. Bisa diakhir pekan melakukan diskusi, atau pembicaraan yg bersifat pribadi. Motivasilah diri sendiri untuk menyukai tantangan hidup dalam masa pacaran.
5. Buat pasangan kamu, munculkan diri apa adanya tanpa harus menutupi keadaan diri sesungguhnya. Untuk menyeimbangkan diri, harus meluangkan waktu khusus untuk menjadi THE REAL SELF. Salah satunya dihadapan pasangan. REAL SELF bisa didapat dalam masa pacaran, dimana kedua belah pihak dapat mengembangkan diri secara bersamaan. Jika seseorang hanya mementingkan SOCIAL SELF-nya, maka otomatis, diri yg sebenarnya tertinggal. Dampaknya, akan terjadi kesulitan untuk memahami & melakukan penjajakan antar pribadi di dalam masa pacaran.
6. Tak ada yg menyangkal, tahun-tahun awal masa pacaran merupakan masa yg sulit. Dua manusia yg memiliki latarbelakang berbeda akan melahirkan sejumlah konflik. Jangan malu saat memiliki masalah & konflik. Perbedaan itu harusnya dipertemukan & dicari jalan keluarnya. Untuk menetralisir konflik, tiap pihak dituntut bersedia menerima keunikan orang lain. Sebelum menerima orang lain, terimalah diri sendiri apa adanya terlebih dahulu.
7. Diperlukan niat yg sungguh-sungguh untuk mengalokasikan waktu bersama pasangan. Dari sana lahir sebuah pemahaman baru terhadap pasangan. Makin paham seseorang terhadap pasangannnya, makin baik pula perkembangan pada masing-masing individu. Keduanya dapat melangkah bersama & saling mendukung karir, tanpa meninggalkan sifat & kepribadiann masing-masing.
Subscribe to:
Posts (Atom)